Puisi sajak

Pasif

Ada kalanya,
Seorang insan sampai di malam malam yang terasa asing.
Berpeluk mesra dengan sunyi yg tak dapat lagi di kenali.
Meraih jemari angin yg tak mau lagi menghiraukannya.
Dan berpesan rindu dengan lirihnya, kepada udara yang pengap namun dingin menggigit.

Ada kalanya,
Seorang insan duduk termenung meratap nasib.
Enggan melihat hati,
Enggan pula menelaah jiwa,
Namun sungguh di situlah "ia" Belajar.
Semua tidak akan pernah sama.
Semua akan berakhir pulang ke muasalnya.
Semua akan berakhir dari juang yg pasif.

Ada kalanya,
Seorang insan,
Sampai ke masa lampau,
Mengingat ranting ranting yang menjamu lewat hati,
Dia akan duduk menghirup udara yang terasa berat,
Luka memang akan sembuh,
Namun tak akan pernah benar benar hilang.
Namun sungguh,
melupakan bukan sesuatu yang buruk ketika juang di balas buang










Comments

Popular posts from this blog

Kisah horor di pondok pesantren ( true story)

Misteri rumah tua di tengah hutan

Cerita Horor Pesantren: Gedung Baru